Jakarta atau Palangkaraya

Banjir lagi banjir lagi..

Kali ini ibukota Jakarta mengalami banjir yang tidak wajar, curah hujan yang lebih kecil dari tahun 2007, bisa mengakibatkan banjir yang separah ini. Bahkan sampai balaikota dan istana kenegaraan.

Apakah ini tanda Jakarta sudah tidak cocok lagi sebagai ibukota? Kemacetan yang sudah menjadi “tradisi” harian kota Jakarta, diperparah banjir yang merajalela, ini mengakibatkan banyak pengunsi akibat banjir karena rumah mereka sementara tidak layak dihuni akibat tingginya banjir dirumah mereka.

Dulu ada yang bilang, semakin lama, penurunan tanah di Jakarta semakin menurun. Bahkan ada yang memprediksi, dimasa depan Jakarta Utara tenggelam, lalu semua Jakarta ikut tenggelam. Entah kabar itu sudah lenyap. Tapi dengan banjir besar saat ini, mungkin bisa membuktikan penurunan tanah di Jakarta semakin hari semakin parah. Wilayah yang seharusnya tidak banjir, sekarang mengalami banjir. Mungkin ide Soekarno mengenai pemindahan ibukota negara ke Palangkaraya bisa saja terjadi. Bukan karena banjir, tapi karena “rendahnya” letak kota Jakarta yang semakin hari tidak mendukung akan “megah”nya Jakarta sebagai ibukota. Apa mau dibuat bendungan seperti negara Belanda?

Pilihan pertama, Jakarta tetap menjadi ibukota, namun jika penurunan tanah yang notabene semakin hari semakin parah, Jakarta akan tenggelam dan tidak layak jadi ibukota, solusinya mungkin kita bisa meniru ide dari negara Belanda dimana mereka membuat bendungan yang mengelilingi negara mereka. belanda merupakan negara yang letaknya terendah di dunia, bahkan bisa dibilang lebih tinggi laut daripada daratan karena letak daratan Belanda 6-7 meter dibawah permukaan laut. Kenapa bendungan? sebagian sumber mengatakan banjir bukan berasal dari intesitas hujan yang tinggi, banjir disebabkan kondisi Jakarta yang tinggi mengakibatkan daerah aliran sungai jakarta tidak mampu mengalirkan air ke laut karena letak laut yang semakin tinggi.

Pilihan kedua, ibukota dipindah ke kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. mengapa? ada yang menyebutkan, palangkaraya sudah disiapkan  sejak dulu karena Soekarno memprediksi, dimasa depan Jakarta tidak layak lagi menjadi ibukota. Namun “persiapan” tersebut terhenti saat jabatan Soekarno tidak lagi menjadi presiden, dan digantikan oleh Soeharto. Soeharto cenderung fokus pada pembangunan-pembangunan di Jawa karena sudah terlanjur “basah” kan kegiatan perekonomian yang lebih cocok.

Ada kabar namun belum pasti, pemerintah menyiapkan kota Palangkaraya sebagai ibukota namun banyak pro dan kontra sana sini yang menyebabkan pembangunan tersebut terhambat, seperti pemindahan tersebut butuh biaya yang besar, ada juga palangkaraya masih menjadi asing atau tidak cocok sebagai ibukota. Namun ada juga yang mengatakan palangkaraya itu lebih aman dari Jakarta, karena dari letaknya yang jauh dari Ring of Fire atau jalur gunung berapi lingkar Pasifik yang berbahaya, seperti gempa atau semacamnya. ada kekurangan dan ada juga kelebihannya, tinggal menunggu pemerintah yang, BERANI GAK, memindahkan ibukota ke Palangkaraya.

JAKARTA ATAU PALANGKA ?

Soundtrack Step Up 3 favorit

halo.. saya post judul-judul lagu dibawah ini karena abis nonton step up 3, soalnya banyak lagu yang bagus. trus coba cari judul yang menurutku bagus..

ini dia judul-judulnya:

Club Can’t Handle Me – Flo Rida (Feat. David Guetta)
My Own Step – Roscoe Dash & T-Pain (Feat. Fabo)
Beggin’ – MadCon
Bust Your Windows – Jazmine Sullivan
Whatchadoin’ – NASA
Shawty Got Moves – Get Cool
Empire State of Mind – Jay-Z feat Alicia Keys
Drivin’ Me Wild – Common
I Won’t Dance – Fred Astaire

 

 

Bahagia yang seharusnya

Pernah kepikiran….

Saya ini hidup sederhana dan pas-pasan kadang agak menyusahkan orang tua ==”

Buat resolusi ah…

Nanti kalau sudah dewasa, ingin jadi orang kaya, biar bisa balas budi terus ajak keliling orang tua jalan-jalan keliling Indonesia dan keluar negeri, namun banyak orang kaya didunia ini kena tipu, kaya sih tapi goblok, bla bla bla, hidup gak tenang… ==”

Hmm gimana ya..

Oke, jadi orang pinter saja.. pinter dan kaya..

Nanti kalau sudah dewasa, ingin jadi orang pintar dan kaya, kalau kena rampok kan, bisa cari lagi, kan pinter, sudah bisa pinter cari uang, gak masalah dong.. tapi ntar jadi pinter korupsi, kaya sih tapi dari hasil korupsi, pinter nipu, pinternya disalahgunakan, malah nyawa terancam bla bla bla, hidup gak tenang… ==”

Hmm gimana ya..

Oke, jadi orang jujur saja.. jujur, pinter, kaya.. enak nih..

Nanti kalau sudah dewasa, ingin jadi orang jujur, pinter, kaya. Wuuiihh, hidup lengkap dah. Tapii… gak untung malah buntung.. kaya sih, pinter sih, dah jujur.. gak beruntung terus.. apa-apa kecolongan.. kena rampok, hidup buntung terus, gak ada beruntungnya.. haduuh.. hidup gak tenang .. (gini lagi) >> ==”

Hmm gimana ya..

Oke !!! jadi orang beruntung saja.. beruntung, jujur,pinter, kaya.. sempurna dah hidup..

Yakin?!

Sesempurna apapun kamu, kalau gak ada imannya sama aja, gak ada Tuhan, dijamin hidup gak akan bahagia, gak bahagia, hidup pun.. GAK TENANG @_@

Terus gimana?!

Hidup bahagia dan tenang, gak harus sempurna, gak harus kaya sampai punya mobil Lamborghini berderet, rumah tingkat 50, gak harus pinter-pinter amat (meskipun pinter itu penting sih.. hehe).

So, hidup itu dibuat sederhana saja. Istilahnya secukupnya. Dan beriman sama Tuhan YME (inget2 sila Pancasila sila pertama ya “Ketuhanan Yang Maha Esa”), wajib tuh beriman.

Endingnya?

Syukuri hidupmu. Jadilah dirimu sendiri. Gak usah berangan-angan mau jadi apapun, yang penting hidupmu bahagia.

Akhir kata, menjadi pribadi yang sukses bukan dilihat dari kekayaan jasmaninya melainkan kekayaan rohaninya.

Salam!

R.A.Z.E.R