CORS (Continuously Operating Reference Stations)

The National Geodetic Survey (NGS), sebuah kantor NOAA Layanan Samudera Nasional, mengelola jaringan Continuously Operating Reference Stations (CORS) yang menyediakan Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS), data yang terdiri dari fase pembawa dan pengukuran kode kisaran dalam mendukung tiga posisi dimensi yaitu, meteorologi, cuaca ruang angkasa, dan geofisika di seluruh wilayah Amerika Serikat  dan beberapa negara asing.

Surveyor, pengguna GIS, insinyur, ilmuwan, dan masyarakat pada umumnya yang mengumpulkan data GPS dapat menggunakan data CORS untuk meningkatkan ketepatan posisi mereka. CORS ditingkatkan pasca-diproses koordinat mendekati beberapa sentimeter relatif terhadap Sistem Referensi Spasial Nasional, baik secara horizontal maupun vertikal.

Jaringan CORS adalah usaha multi-tujuan koperasi yang melibatkan pemerintah, akademisi, dan organisasi swasta. Situs yang independen dimiliki dan dioperasikan. Setiap instansi data saham mereka dengan NGS, dan NGS pada gilirannya menganalisa dan mendistribusikan data secara gratis. Pada November 2011, jaringan CORS mengandung lebih dari 1.800 stasiun, disumbangkan oleh lebih dari 200 organisasi yang berbeda, dan jaringannya terus berkembang.

Indonesia

Pemanfaatan CORS di Indonesia antara lain sebagai pendeteksi tsunami, gempa, pengamatan kerak bumi atau lapisan bumi, untuk mengetahui kandungan uap air, infrastruktur monitoring jembatan, survei pertanian serta pengukuran tanah yang biasanya dari instansi pemerintah BPN. Indonesia membutuhkan 2.000 stasiun pemantauan berbasis stasiun tetap global positioning system (GPS) atau Continous Operating Reference Station (CORS). Alat ini bisa menjadi salah satu bagian penting dari Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina TEWS).

Saat ini, stasiun pemantauan CORS hanya 209 buah di seluruh Indonesia. Rentannya wilayah Indonesia terhadap gempa, secara tidak langsung membutuhkan tambahan CORS yang harga satuannya mencapai sekitar Rp 250 juta dan biaya perawatan Rp 50 juta per tahun. Namun manfaat alat yang dioperasikan 24 jam dan memantau pergerakan bumi per detik itu besar manfaatnya.

Istilah di bidang Geomatika

  • Plumbline = garis unting = garis tegak, garis vertikal yakni garis arah garvitasi di suatu titik atau lokasi di permukaan bumi.
  • Zenith yakni titik di atas bola bumi yang tepat tegak dimana arah vektor garis gravitasi bumi melalui titik tersebut.
  • Azimuth (j) yakni besar sudut horizontal yang diukur dari arah utara berputar searah jarum jam sampai pada arah posisi titik target.
  • Azimuth magnetis (AM,aM) yakni azimuth yang diukur dengan berreferensi kutub utara magnetis, dengan menggunakan kompas
  • Sudut jurusan (AM,aM) yakni sudut yang diukur dari arah utara peta searah jarum jam terhadap titik target di peta.
  • Deklinasi magnetis (dM) yakni selisih sudut yang diukur dari perbedaan arah utara peta (UP) dan arah utara magnetis (UM)
  • UG = Utara Geografis, utara bumi yang sebenarnya, yaitu utara yang digunakan untuk menentukan azimuth astronomis atau GPS
  • Datum yaitu suatu parameter yang digunakan untuk menentukan suatu besaran pengukuran, perhitungan atau penggambaran
  • Datum horizontal  yakni datum yang digunakan untuk menentukan besaran pada bidang horizontal, biasanya digunakan ellipsoid
  • Datum vertikal  yakni datum yang digunakan untuk menentukan besaran elevasi suatu bidang atau ketinggian suatu permukaan.
  • Geoid : bidang ekuipotensial yang dihimpitkan dengan Mean Sea Level
  • BENCH MARK (BM) yaitu suatu monument /tugu yang dijadikan sebagai titik Referensi baik untuk posisi horizontal atau vertical.
  • JARING KONTROL yaitu serangkaian BM yang disebar di permukaan bumi untuk keperluan pembuatan peta atau penelitian suatu geodinamika bumi atau untuk pengikatan kontrol suatu kontruksi.